KEINDAHAN panorama dengan pantai yang berdampingan dengan Cagar Alam Bojonglarang, menjadi daya tarik tersendiri bagi siapapun yang datang ke Pantai Jayanti di Kecamatan Cidaun Kabupaten Cianjur. Belum lagi aktivitas para nelayan di pangkalan pendaratan ikan (PPI) Jayanti dengan puluhan perahu bercadik yang tertambat dibebatuan karang, melengkapi suasana kehidupan masyarakat pesisir yang masih tradisional dan alami.
Namun ibarat gadis cantik yang tengah tertidur lelap, potensi pariwisata yang seharusnya bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang menikmatinya sampai saat ini belum digali dan dikembangkan secara optimal. Sentuhan pembangunan yang dilakukan Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur di sektor pariwisata, sepertinya belum mampu mendongkrak jumlah kunjungan wisata ke pesisir pantai Cianjur Selatan.
Terletak di kecamatan yang berjarak 139 km dari Kota Cianjur dan berbatasan dengan Kabupaten Garut, Kecamatan Cidaun menjadi satu dari tiga daerah lain di Kabupaten Cianjur yang memiliki potensi objek wisata pantai. Dua daerah lainnya adalah Kecamatan Sindangbarang dan Agrabinta.
Kabupaten Cianjur memiliki daerah pesisir yang membentang sepanjang 75 km, mulai dari Cidaun sampai ke pesisir Agrabinta yang berbatasan dengn Kabupaten Sukabumi.
Selain memiliki keindahan alam yang masih "perawan" dengan kehidupan nelayan tradisionalnya, di sekitar Pantai Jayanti juga terdapat sejumlah tempat yang memiliki daya tarik wisata. Di antaranya, objek wisata Batu Kukubung yang konon, tempat tersebut dijadikan sebagai tempat persinggahan dari Raja Pajajaran. Di atas salah satu batu karang di tempat tersebut terdapat tapak kaki seukuran orang dewasa. Tapak kaki itu, katanya, adalah tapak kaki dari sang raja.
Ada juga sebuah ceruk pada tebing karang berisi air yang oleh penduduk setempat dinamakan "Sodong Parat". Nama tersebut diambil, karena menurut kepercayaan warga setempat, ceruk tersebut sangat dalam sehingga menembus ke ujung dunia.
Kehidupan nelayan tradisional yang berjumlah sekira 600 orang dengan aktivitas di PPI Jayanti, juga menjadi daya tarik bagi para pengunjung yang datang. Pelabuhan Jayanti, di Desa Cidamar Kec. Cidaun Cianjur merupakan satu-satunya PPI di kota tauco. Digolongkan kedalam PPI tipe C oleh Dinas Perikanan Provinsi Jawa Barat, dengan produksi kurang dari 500 ton/tahun.
Rendahnya produksi perikanan laut nelayan PPI Jayanti bukan disebabkan tidak adanya sumber ikan, namun lebih disebabkan terbatasnya daerah penangkapan ikan, ukuran perahu sangat kecil, alat tangkap yang sederhana, dan tingkat teknologi penangkapan ikan yang masih sangat rendah. Sehingga ikan yang berada agak jauh dari pantai Cianjur Selatan atau di perairan ZEEI sama sekali tidak tersentuh nelayan.
Terbatasnya sarana pendukung pariwisata, minimnya promosi dan tidak matangnya perencanaan dalam melakukan pengembangan dan pembangunan objek wisata, menjadi penyebab terpinggirkan bahkan terbengkalainya objek pariwisata Pantai di Cianjur Selatan itu.Akibatnya, minat wisatawan untuk berkunjung menjadi surut.
Plt Dinas Perhubungan dan Pariwisata Kabupaten Cianjur, Drs. H. Sumitra, MM mengatakan, selama ini pihaknya berupaya sekuat tenaga melakukan pengembangan sektor pariwisata, khususnya potensi wisata yang ada di sepanjang pantai laut selatan. Di antaranya dengan melakukan promosi dan penjajagan dalam upaya mengundang investor sehingga mereka mau menanamkan modal atau bekerjasama membangun kepariwisataan di Cianjur.
"Untuk terus menarik minat wisatawan, kegiatan Pesta Laut akan dilaksanakan setiap tahun. Dan diharapkan melalui kegiatan ini, banyak orang yang datang berwisata ke Pelabuhan Jayanti dan objek-objek wisata pantai lainnya di sepanjang pantai Cidaun dan Sindangbarang.
Namun ibarat gadis cantik yang tengah tertidur lelap, potensi pariwisata yang seharusnya bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang menikmatinya sampai saat ini belum digali dan dikembangkan secara optimal. Sentuhan pembangunan yang dilakukan Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur di sektor pariwisata, sepertinya belum mampu mendongkrak jumlah kunjungan wisata ke pesisir pantai Cianjur Selatan.
Terletak di kecamatan yang berjarak 139 km dari Kota Cianjur dan berbatasan dengan Kabupaten Garut, Kecamatan Cidaun menjadi satu dari tiga daerah lain di Kabupaten Cianjur yang memiliki potensi objek wisata pantai. Dua daerah lainnya adalah Kecamatan Sindangbarang dan Agrabinta.
Kabupaten Cianjur memiliki daerah pesisir yang membentang sepanjang 75 km, mulai dari Cidaun sampai ke pesisir Agrabinta yang berbatasan dengn Kabupaten Sukabumi.
Selain memiliki keindahan alam yang masih "perawan" dengan kehidupan nelayan tradisionalnya, di sekitar Pantai Jayanti juga terdapat sejumlah tempat yang memiliki daya tarik wisata. Di antaranya, objek wisata Batu Kukubung yang konon, tempat tersebut dijadikan sebagai tempat persinggahan dari Raja Pajajaran. Di atas salah satu batu karang di tempat tersebut terdapat tapak kaki seukuran orang dewasa. Tapak kaki itu, katanya, adalah tapak kaki dari sang raja.
Ada juga sebuah ceruk pada tebing karang berisi air yang oleh penduduk setempat dinamakan "Sodong Parat". Nama tersebut diambil, karena menurut kepercayaan warga setempat, ceruk tersebut sangat dalam sehingga menembus ke ujung dunia.
Kehidupan nelayan tradisional yang berjumlah sekira 600 orang dengan aktivitas di PPI Jayanti, juga menjadi daya tarik bagi para pengunjung yang datang. Pelabuhan Jayanti, di Desa Cidamar Kec. Cidaun Cianjur merupakan satu-satunya PPI di kota tauco. Digolongkan kedalam PPI tipe C oleh Dinas Perikanan Provinsi Jawa Barat, dengan produksi kurang dari 500 ton/tahun.
Rendahnya produksi perikanan laut nelayan PPI Jayanti bukan disebabkan tidak adanya sumber ikan, namun lebih disebabkan terbatasnya daerah penangkapan ikan, ukuran perahu sangat kecil, alat tangkap yang sederhana, dan tingkat teknologi penangkapan ikan yang masih sangat rendah. Sehingga ikan yang berada agak jauh dari pantai Cianjur Selatan atau di perairan ZEEI sama sekali tidak tersentuh nelayan.
Terbatasnya sarana pendukung pariwisata, minimnya promosi dan tidak matangnya perencanaan dalam melakukan pengembangan dan pembangunan objek wisata, menjadi penyebab terpinggirkan bahkan terbengkalainya objek pariwisata Pantai di Cianjur Selatan itu.Akibatnya, minat wisatawan untuk berkunjung menjadi surut.
Plt Dinas Perhubungan dan Pariwisata Kabupaten Cianjur, Drs. H. Sumitra, MM mengatakan, selama ini pihaknya berupaya sekuat tenaga melakukan pengembangan sektor pariwisata, khususnya potensi wisata yang ada di sepanjang pantai laut selatan. Di antaranya dengan melakukan promosi dan penjajagan dalam upaya mengundang investor sehingga mereka mau menanamkan modal atau bekerjasama membangun kepariwisataan di Cianjur.
"Untuk terus menarik minat wisatawan, kegiatan Pesta Laut akan dilaksanakan setiap tahun. Dan diharapkan melalui kegiatan ini, banyak orang yang datang berwisata ke Pelabuhan Jayanti dan objek-objek wisata pantai lainnya di sepanjang pantai Cidaun dan Sindangbarang.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar